Jay Abraham - Income-Building Home Study System Package (eBook)

Selasa, 31 Agustus 2010

MEMODEL...


MEMODEL seseorang merupakan salah satu cara tercepat untuk meng-upgrade dan menambah sumber daya yang sudah ada.

Anda bisa memodel dengan mencari tahu proses mental orang tersebut (apa yang ia bayangkan atau imajinasikan, apa yang ia afirmasikan), mengamati dan mempelajari gerak-gerik, bahasa tubuh, mimik, ekspresi, cara berdiri, cara duduk, cara bergerak, cara berjalan, cara berjabat tangan, cara bicara, pemilihan kata-kata, intonasi, irama atau kecepatan suara, dlsbnya.

Anda bisa memodel rekan yang lebih berhasil (para TOP SALES misalnya), penyelia atau atasan yang efektif, bawahan yang percaya diri dan persuasif, suami/istri yang bijak, dlsbnya.

Pertanyaan dari seorang sahabat: “Kalau memodel seseorang berarti kita gak bisa lebih dari orang yang kita model donk? Ada saran yang lain? Atau dengan memodel seseorang itu kita mencari kekurangannya dan berusaha memperbaikinya?”

Yang kita model adalah EKSELENSI-nya. Contoh: seorang rekan jago dalam hal closing the sale. Kita bisa memodel proses mental di kepalanya beserta bahasa verbal ataupun non-verbal dari rekan tersebut. Bagaimana attitude-nya terhadap penolakan? Bagaimana bahasa tubuhnya ketika berkomunikasi dengan pelanggan? Apa yang dikerjakan atau dipersiapkan sebelum maupun sesudah bertemu dengan pelanggan? Bagaimana pemilihan kata-katanya, intonasinya, irama bicaranya? Dlsbnya.

Anda bisa mengecek kesesuaian diri dengan apa yang ingin dimodel dari si MODEL:

1. Lihat ke kiri atas (mengakses area visual memori/ mengingat), munculkan gambar si MODEL melakukan hal yang ingin Anda lakukan. Bayangkan dengan jelas bahasa tubuh, ekspresi, kata-kata, dll.

2. Lihat ke kanan atas (mengakses area visual mengkonstruksi), bayangkan diri anda melakukan apa yang persis dilakukan oleh si MODEL.

3. Lihat ke kanan bawah (mengakses area perasaan), rasakan diri Anda sedang melakukan apa yang persis dilakukan oleh si MODEL. Nikmati apa yang sedang Anda lakukan. Rasakan irama bernapas Anda, suhu tubuh, sensasi yang muncul di tubuh Anda. Cek bagaimana perasaan Anda.

4. Kalau PAS, simpanlah memori Visual, Auditory, Kinesthetic tersebut. Kalau KURANG PAS, cari MODEL lain, lakukan kembali langkah 1-3 sampai Anda merasa nyaman dan cocok.

Pembawaan dan gaya saya sebagai seorang Trainer dan Professional Speaker adalah hasil modelling terhadap guru-guru saya yang saya olah dan sesuaikan sehingga menghasilkan style saya yang sekarang.

Happy modelling!

Tetap sehat dan terus bersemangat! Happy Tuesday pren! :)

www.PuteraLengkong.net

Read More..

Senin, 26 Juli 2010

GOAL SETTING FOR SUCCESS – TURN YOUR DREAM INTO REALITY


Tanpa tujuan, kita tidak pernah menjadi PRODUKTIF atau SUKSES seperti yang setiap orang bisa dan berhak untuk mencapainya. Setiap orang memiliki POTENSI untuk mencapai jauh lebih banyak dari yang mereka capai saat ini. Menetapkan tujuan adalah salah satu kunci sukses yang paling mendasar untuk jangka panjang.

-------------------------------------------------------------------------------------

GOAL SETTING FOR SUCCESS –

TURN YOUR DREAM INTO REALITY

Jumat 30 July 2010, 0900 – 1600

Btrain Training Center

Plaza Tendean Lt. 4 JL. Kapten Tendean Kav 45

Jakarta

-------------------------------------------------------------------------------------

Pembicara

Putera Lengkong, ST, MBA, CHt adalah seorang praktisi dan sales coach di industri otomotif dan perbankan, di mana fokus pekerjaannya adalah membantu memberikan kredit kepada UKM.

Putera dikenal di antara para peserta pelatihannya untuk keunikan kombinasi materi yang teoritis dan sangat aplikatif. Menggunakan kombinasi permainan (simulasi), role play, sulap, hypnosis, dan metode accelerated learning lainnya untuk memberikan high impact.

Lebih dari 12 tahun pengalaman di bidang coach dan supervisi, sales dan servis, team and character building, persuasi dan negosiasi, komunikasi, membangun relasi, pengembangan pribadi, membuatnya sangat mencintai dunia pelatihan dan tetap bersemangat untuk berbagi



Outline Seminar

* Reasons Why People Don't Set Goals
* Creative Visualization - Your Mental Picture
* 5 Steps Of Goal Setting
* Characteristics Of Setting Achievable Goals
* Plan Your Work and Work Your Plan
* How to Continue To Stay Focused



Investasi : Rp. 600.000,-/ orang

Hemat 10 %sebelum 28 July 2010,

Investasi hanya Rp. 510.000,-



INFORMASI DAN PENDAFTARAN

Fitri
BUDGET TRAINING
Training Center
Plaza Tendean Lt. 4, JL. Kapten Tendean No. 45 Jakarta 12710
Phone: 021 - 52921223 Fax: 021 - 52906536
Email: mei@budget-training.com

Read More..

Rabu, 21 Juli 2010

NILAI DIRI Anda...?


Beberapa waktu yang lalu, sewaktu memberikan pelatihan di sebuah bank swasta terkemuka di Indonesia, saya bertemu dengan Office Boy (OB) mantan bawahan saya. Saya masih mengingatnya karena 'performance'-nya termasuk yang di bawah rata-rata. Datang seringkali terlambat, jam 3 sore dicari seringkali sudah tidak di tempat, ketika ada tamu seringkali orangnya menghilang.

Jadi mudah bukan untuk membuat atasan mengingat anda: jadilah yang terbaik (di atas rata-rata) atau jadilah yang terburuk (di bawah rata-rata)! :) Karena sudah banyak orang rata-rata, makanya atasan sulit untuk mengingat :)

Saya menyapanya dan bertanya tentang dirinya, pekerjaannya, keluarganya, dan kehidupannya sekarang. Mungkin sudah banyak perubahan karena sudah hampir 10 tahun kami berpisah (ketika itu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah Pasca Sarjana di Inggris).

Ternyata, I was very suprised, saat inipun dia masih bekerja sebagai seorang OB dengan penghasilan tidak beda jauh dari penghasilannya 10 tahun yang lalu.

Dia mulai berkeluh kesah: hidup ini susah, cari pekerjaan sulit, kebutuhan pokok selalu melambung padahal gaji naik hanya sedikit, atasan tidak fair (tidak pernah memberikan kesempatan), rekan kerja tidak pernah mendukung, dlsbnya.

Sebelum dia curhat lebih lama, saya menyelanya: Semua itu adalah PILIHAN anda, anda yang membuat hal-hal yang disebutkan di atas terjadi! Dia KAGET?!

Saya (S): Coba pikirkan ketika anda masih bekerja bersama saya dulu, sudahkah anda memberikan yang terbaik yang bisa anda berikan? Apakah anda berusaha untuk selalu memberikan lebih atau ketika OB lain memberikan lebih, anda mencibir dan menyebut mereka sebagai 'penjilat' atau orang yang tidak 'realistis'?

Dia (OB): Tapi kan kami dibayar hanya UMR, kami berada di posisi paling bawah dalam hierarki organisasi, ngapain kami memberikan lebih dari job desc yang ada?

S: Nah itulah, ketika anda bilang ngapain memberikan lebih berarti saat itulah anda telah dinilai atau dicap tidak akan mampu untuk mengerjakan lebih dari job desc yang diberikan. Anda tidak akan pernah diberi kepercayaan lebih karena anda tidak pernah menunjukkan bahwa anda sebenarnya mampu.

OB: Tapi kami kan hanya OB, mana mungkin untuk naik jabatan. Sekali OB pensiunnya juga OB bukan?

S: Kata sapa? Apakah anda pernah bertemu dengan Tuhan dan Dia mengatakan bahwa nasib anda adalah sebagai seorang OB hingga anda pensiun? Kalau anda mau tahu, ada seorang OB seperti anda, yang pendidikannya hanya SMA, tapi dalam waktu 19 tahun bisa menjadi seorang Vice President bank asing terkemuka di Indonesia. Anda kaget?

OB: Tapi kalau saya melakukan dan memberikan lebih nanti saya disebut 'penjilat' atau 'carmuk' (cari muka) oleh rekan-rekan saya? Gimana dong?

S: Itulah yang membedakan orang rata-rata dengan orang di atas rata-rata. Orang rata-rata akan mencari alasan dan pembenaran diri untuk menyesuaikan GOAL yang ingin dicapai dengan kemampuan dirinya, sama seperti anda saat ini. Anda mencari 1001 alasan untuk membenarkan dan men-justifikasi perilaku, tindakan, dan kebiasaan anda, bahwa sebagai seorang OB ngapain bekerja dan memberikan lebih. Kan nasib anda hanya OB dan pensiun juga sebagai OB, betul bukan?

Beda dengan orang di atas rata-rata, mereka akan menyesuaikan KEMAMPUAN dengan goal yang sudah mereka tetapkan sebelumnya. Mereka akan terus meng-upgrade kemampuan untuk mencapai target dengan lebih cepat dan lebih baik. Mengapa anda tidak menggunakan 1001 alasan tadi untuk membantu anda untuk mencapai target atau tujuan hidup anda?

Buat 1001 alasan mengapa dan bagaimana anda harus mencapai target anda dibanding membenarkan dan men-justifikasi kenapa saya tidak berhasil!

OB: Termasuk memberikan dan mengerjakan lebih dari job desc yang diberikan?

S: Yesss! Ketika anda memberikan dan mengerjakan lebih dari nominal gaji anda yang dibayarkan berarti anda meningkatkan NILAI DIRI anda. Terus tingkatkan NILAI DIRI anda sehingga rekan kerja, atasan, bawahan, bahkan orang di luar organisasi tahu nilai diri anda! Ketika nilai diri anda luar biasa, orang lain yang akan 'hunting' dan memburu anda, bahkan berlomba-lomba untuk merekrut anda.

Sebaliknya ketika anda mau resign karena tidak ada kecocokan dan atasan sama sekali tidak berusaha menahan anda berarti nilai diri anda lebih rendah dibanding nomimal gaji yang dibayarkan. Ngapain atasan harus menahan anda yang di bawah rata-rata? Di luar sana ada jutaan pengangguran yang siap dan mau memberikan lebih dibanding anda :)

Seorang rekan yang sewaktu bekerja di bawah pimpinan saya, terus menerus mengeluh, komplain, dan tidak puas dengan gaji yang dibayarkan serta fasilitas yang diberikan. Ketika dia resign, saya tidak menahannya. Sekarang dia sudah menganggur hampir 1 tahun. Dia mencoba untuk berusaha tetapi ternyata hasil yang diperoleh tidak mencukupi biaya hidup keluarganya. Menunjukkan apa? Bahwa ternyata gaji yang saya bayarkan saat itu melebihi nilai dirinya (over paid), bukan?! :)

Jadi di sini, saya hanya memprovokasi anda: kerjakanlah dan lakukanlah melebihi nominal gaji yang dibayarkan sehingga otomatis anda meningkatkan nilai diri anda! atau sebaliknya, mengambil sikap sebagai penonton, menjadi 'komentator' yang setia, mencibir orang lain sebagai 'penjilat' atau 'tidak realistis', dan membenarkan serta men-justifikasi perilaku, tindakan, kebiasaan, dan belief anda yang kurang bermanfaat sehingga otomatis anda menurunkan nilai diri anda!

The choice is yours! :) Happy Wednesday pren!


Ketika anda membaca, mendengar, dan merasakan bahwa artikel ini bermanfaat, silahkan meluangkan waktu untuk memperoleh artikel sejenis dengan mengunjungi blog saya di www.PuteraLengkong.net.


Putera Lengkong, MBA, MNLP, CHt

Read More..

Senin, 05 Juli 2010

"Pentingnya Leadership Dlm Pengelolaan Bisnis UKM" di I-Radio 89.6 FM

Anda sekarang ini atau apa yang Anda capai saat ini adalah karena PILIHAN atau KEPUTUSAN yang Anda buat di waktu yang lalu. Tidak ada yg namanya KEBETULAN! Sy sdh mengalaminya :)

Silahkan meLUANGkan waktu Anda utk menikmati obrolan ringan & interaktif seputar "Pentingnya Leadership Dlm Pengelolaan Bisnis UKM" di I-Radio 89.6 FM pd hari Selasa tgl 6 Juli 2010 pk 7.30-9.00 pagi bersama saya & Cak Eko (Bakso Malang Kota). Semoga bermanfaat & dapat menginspirasi Anda. Siaran bisa didengar lewat Radio Streaming di www.iradiofm.com & Indovision Channel 514.


Putera Lengkong, MBA, CHt
www.PuteraLengkong.net

Read More..

Kamis, 03 Juni 2010

Sejauh mana POTENSI DIRI anda?


Menarik untuk mengamati peristiwa atau kejadian yang kita alami setiap harinya dan bingkai ke konteks yang lebih luas dan bermanfaat dalam kehidupan kita. Tadi pagi ketika mandi dengan shower, pertama-tama saya mengangkat tuas kerannya dan air mulai mengucur. Biasanya air yang mengucur sangatlah deras dan kencang tetapi koq pagi ini terasa pelan dan sedikit. Dan saya tetap meneruskan mandi sambil berkata dalam hati "ah palingan bentar lagi air akan kembali mengucur dengan deras". Tetapi sampai selesai sabunan, debit air masih tetap kecil dan pelan.

Ketika diletakkan dalam konteks kehidupan atau pekerjaan, seringkali orang melakukan sesuatu berdasarkan kebiasaan (habit), pengalaman, pengetahuan dan keterampilan, belief ataupun nilai-nilai yang dipercayainya. Karena sudah merasa NYAMAN maka mereka terus-menerus melakukannya walaupun seringkali hasil yang dicapai tidak optimal. Mereka berharap dengan terus-menerus melakukan hal yang sama maka keadaan bisa tiba-tiba berubah. Parahnya, mereka menganggap kebiasaan, pengalaman, pengetahuan dan keterampilan, serta belief yang dimiliki adalah satu-satunya cara atau kebenaran yang mutlak. Mungkin ini yang menjawab mengapa banyak karyawan yang rajin dan tekun bekerja selama 5 tahun, bahkan lebih, tetapi tidak mendapatkan kenaikan gaji, promosi jabatan, ataupun karir seperti yang diidamkan. Mungkin karena mereka terus-menerus dengan bersemangat, rajin, dan tekun mengerjakan hal-hal yang SALAH atau kurang berMANFAAT. Familiar dengan pernyataan ini? :)

Karyawan yang rajin datang pagi belum tentu menjadikan dia lebih dibanding rekan-rekan lainnya ketika dia datang lebih pagi hanya untuk bermain game ataupun chatting. Karyawan yang sering lembur dan terus-menerus pulang malam belum tentu menjadikan dia lebih berprestasi dibanding rekan-rekan lainnya ketika ternyata dia tidak mampu mengorganisir pekerjaannya dengan lebih EFEKTIF, waktu yang ada dipakai untuk gosip, ataupun mengerjakan hal-hal yang kurang relevan dan bukan prioritas.

Kembali ke peristiwa mandi tadi, yang terjadi saya membiarkan dan berharap agar air segera mengucur deras dan kencang kembali. Yang terjadi: air tetap mengucur pelan dan sedikit :) What do you expect? Di dalam konteks kehidupan dan pekerjaan, seringkali orang berharap dan berdoa agar segala sesuatunya kembali normal tanpa mau berusaha lebih EFEKTIF dan KREATIF. Apa yang terjadi? Ternyata kehidupan tetap tidak BERUBAH. Contoh: ketika mengambil keputusan, seringkali orang suka menunda dan membiarkan suatu permasalahan terpecahkan sendiri seiring dengan waktu. Yang terjadi? Tidak terjadi apa-apa, permasalahan tersebut tetap ada :) Seorang sales person seringkali meletakkan tanggung jawabnya ketika tidak mencapai target ke faktor eksternal di luar dirinya: rekan kerja yang tidak support, atasan yang tidak perhatian, sistem yang tidak mendukung, reward yang kurang menarik, kondisi ekonomi yang lagi lesu, situasi politik yang tidak kondusif, pejabat negara yang tidak kompeten, dan lain sebagainya. Apa yang terjadi? Permasalahan tersebut akan terus ada (target tidak akan pernah tercapai) selama dia membiarkan faktor eksternal yang mengambil alih dan bertanggung jawab atas pencapaiannya, prestasinya, karirnya, kehidupannya.

Kembali lagi ke kejadian mandi di pagi hari, karena rada bete akibat air yang mengucur sedemikian pelan dan sedikit, saya iseng mengangkat tuas kerannya lebih tinggi. Apa yang terjadi? Wowww...air mengalir kencang dan deras. Padahal tadi, sumpah, saya MERASA saya sudah mengangkat tuas tersebut hingga ke posisi tertingginya.

Seringkali di dalam kehidupan, orang MERASA bahwa itulah titik tertinggi yang bisa dilakukan, dicapai, dimilikinya. Ketika mereka menganggap situasi dan kondisi NYAMAN sebagai peak-nya maka mereka merasa tidak perlu lagi belajar dan meng-upgrade dirinya. Mereka merasa tidak perlu lagi men-stretch kemampuan ataupun potensi dirinya. Padahal yang statis di dunia ini adalah PERUBAHAN itu sendiri, bukan? Di dalam organisasi, berdasarkan pengalaman, orang resisten dengan yang namanya perubahan: sistem IT dirubah, reward dan punishment disesuaikan, atasan diganti, cara kerja dirombak, rekan kerja dirotasi atau dimutasi, dan lain sebagainya, seringkali disebabkan karena mereka harus meng-adjust kembali perubahan tersebut dengan kompetensi, pengetahuan, ataupun keterampilan yang dimilikinya. Dan ini seringkali TIDAK NYAMAN. Tetapi mungkin itulah harga yang harus dibayar kalau mau MAJU!

Seorang sales person atau karyawan yang berpindah-pindah kerjaan karena menganggap lingkungan kerja dan atasan atau rekan kerja yang tidak mendukung tidak akan pernah MAJU selama dia mencari sesuatu yang NYAMAN atau RUTIN untuk dia kerjakan. Karena mengerjakan hal yang NYAMAN atau RUTIN atau SAMA terus menerus akan memberikan hasil yang SAMA, bukan? (gaji tidak pernah naik) :)

Pertanyaan berikut mungkin bisa membantu anda? Ketika anda sudah berpuas diri dan merasa nyaman, maka tanyakan ini ke diri anda: BERAPA KALI ANDA SUDAH MENCOBA SEHINGGA DAPAT BERKESIMPULAN BAHWA INI ADALAH PUNCAK ANDA? DARI MANA ANDA TAHU ANDA SUDAH MENCAPAI PUNCAK? JANGAN-JANGAN MALAH ANDA SEDANG MENURUNI BUKIT KARENA NYAMANNYA?

Lihatlah kembali POTENSI DIRI anda, mungkin sembari guyuran air shower membasahi tubuh anda :) STRETCH kembali potensi dan sumber daya internal anda! Ambil kembali TANGGUNG JAWAB bahwa anda sendirilah yang menentukan mau anda arahkan ke mana hidup anda tersebut! EFEKTIF dan KREATIFlah dalam melakukan CARA-CARA untuk mencapai tujuan anda dan dalam membina relasi dengan sesama anda!

Salam dan semakin SUKSES untuk anda, sahabat-sahabatku!


Putera Lengkong, MBA, CHt
www.PuteraLengkong.net


NB: Silahkan dapatkan bacaan sejenis dengan meluangkan waktu anda untuk mengunjungi blog saya di www.PuteraLengkong.net.

Read More..

Senin, 31 Mei 2010

Setiap Manager dan Business Owner Harus Baca Ini...


Beberapa hari yang lalu, seorang teman yang berdomisili di Maluku menelpon dan curhat mengenai 3 orang karyawannya (supporting staff) yang resign untuk berkarir di tempat lain. Padahal selama ini mereka sudah menjalin kerja sama yang baik sebagai sebuah tim. Teman saya di lapangan dan anggota timnya mendukung dalam hal administrasi, purna jual, dan layanan pelanggan.

Pindahnya ketiga orang anggota timnya membuat MUMET rekan saya ini. Selain karena dia sudah terbiasa di lapangan, dia juga kurang menguasai pekerjaan back office, yang membuatnya harus merekrut sekaligus menghabiskan waktu untuk melatih kembali orang-orang baru.

Mungkin ini bisa diilustrasikan dengan restoran CHINESE FOOD vs MCDONALD, saya memilih contoh restoran karena saya suka makan :)

Restoran Chinese Food tergantung pada keahlian dan keterampilan sang juru masak alias KOKInya. Yang diusung seringkali adalah nama koki, asal koki (expatriat dari Malaysia, China, Hongkong), dan expertise (masakan khas yang bisa dibuatnya). Bisa jadi ownernya, kaya sih tambah kaya, tapi ketar-ketir, duhhh jangan sampai koki saya dibajak oleh kompetitor! Karena ramai, kokinya mulai bertingkah: "Bos, selama ini bagi hasil saya 10% - kamu 90%, saya yang capek masak di belakang, kamu senang-senang itung duit di depan. Restoran ini ramai karena saya. Saya mau 30%, kalau tidak restoran di seberang sudah nawar saya 30%!"

Kalau sudah begini, apa yang anda lakukan? Mau tidak mau, terpaksa menyetujui, bukan? Karena mencari koki yang jago relatif susah, kalaupun ada, citarasa masakan belum tentu sama.

Sebaliknya di McDonald, si karyawan bertingkah dikit, yang didapat tulisan TRY HARDER :) Mau keluar juga banyak yang antri melamar. Mau melatih karyawan menggoreng kentang sudah ada manualnya. Mau melatih karyawan membuat McFlurry sudah ada takarannya. Mau membuat Cheese Burger sudah ada petunjuknya. Semuanya sudah ada guidance atau petunjuknya.

Terus apa yang membedakan antara restoran Chinese Food dan McDonald?

YES, betul SISTEMnya...!

Di McD semua sudah ada sistemnya. Mau buat burger, goreng kentang, goreng ayam, menyiapkan minuman, semua sudah ada manualnya. Siapa saja bisa mengerjakan.

Sementara di restoran Chinese Food, segala sesuatu hanya diketahui oleh koki yang bersangkutan, termasuk resep rahasianya :)

Dalam konteks pekerjaan atau organisasi, apakah organisasi anda sudah mempunyai SISTEM yang mendukung pekerjaan menjadi lebih EFEKTIF dan KREATIF?

Apakah setiap karyawan sudah mempunyai manual atau job description sehingga dengan membaca buku panduan bisa mengerjakan tugas sesuai ekspektasi ATAUKAH setiap karyawan baru harus anda ceritakan kembali apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya?

Apakah sistem komputerisasi anda sudah mempunyai manualnya sehingga dengan membaca buku panduannya sudah bisa mengerjakan tugas langkah demi langkah ATAUKAH setiap IT staf harus diajarkan kembali langkah demi langkah oleh anda in person?

Apa yang terjadi kalau suatu pekerjaan di organisasi anda hanya bisa dilakukan oleh 1 orang saja? Apa yang terjadi kalau yang bersangkutan keluar atau resign? Apa yang sudah anda lakukan untuk mengatasi hal ini?

Seringkali seorang manajer tidak bisa memecat karyawannya, walaupun tinggal tersisa yang BAD STOCK, karena tidak adanya SISTEM REWARD dan PUNISHMENT yang menarik EXTRA ORDINARY staf untuk tetap tinggal ataupun EXTRA ORDINARY employee untuk melamar.

Sebaliknya seorang manajer tidak bisa merekrut karyawan yang BERKUALITAS karena banyaknya orang-orang BAD STOCK yang ada dan untuk memecat mereka tidaklah mudah karena SISTEM yang tidak mendukung, misal karena titipan dari atasan, KPI yang tidak jelas sehingga tidak bisa mengukur mana yang perform mana yang tidak, dlsbnya.

Jadi?


Salam dan semakin SUKSES!

Putera Lengkong, MBA, LMNLP, CHt

www.PuteraLengkong.net/?p=375

Read More..

Selasa, 18 Mei 2010

Mengapa saya takut membeli sebuah produk atau jasa…?


Ketika seorang Sales Person mencoba untuk menjual produk/jasanya, mereka seringkali menemui PENOLAKAN. Penolakan tersebut, berdasarkan pengalaman, seringkali disebabkan oleh 9 ketakutan dasar.

Penolakan bagi seorang Sales Person yang PRODUKTIF dan PROFESIONAL merupakan suatu FEEDBACK yang memberitahukan untuk mengubah caranya atau menggunakan pendekatan yang berbeda. Tetapi sebelum mencoba dengan cara atau pendekatan yang lain, ada baiknya untuk mengenali beberapa ketakutan dasar yang melatarbelakangi penolakan untuk membeli produk/jasa yang anda tawarkan.

Dengan mengetahui 9 ketakutan dasar ini membantu anda untuk LEBIH CEPAT dan LEBIH BAIK dalam memahami ketakutan (PETA MENTAL atau MAP) pelanggan anda dan membantu mereka untuk mengatasinya.

Dengan memahami PETA MENTAL atau MAP pelanggan akan membantu anda untuk melihat dari persepsi seorang pelanggan, dan dari sana anda dapat mulai membangun keakraban (rapport).


KETAKUTAN PERTAMA: TAKUT TERHADAP ANDA
Generalisasi oleh sebagian orang: "Yang namanya Salesman itu tukang tipu semuanya!", "Semua Sales pasti akan bilang barangnya baik!", "Semua Sales mengganggu saja kerjanya, tidak mengerti kebutuhan pelanggan!"
Jadilah PENASEHAT! Penasehat membangun relasi, menunjukkan beberapa alternatif beserta plus minusnya, kemudian membantu pelanggan membuat keputusan yang sesuai untuk mereka. Jadilah TEMAN mereka! Kalau mereka menyukai dan percaya pada anda, tebak apa yang terjadi? YES, mereka akan mau membeli dari anda, bukan?

KETAKUTAN KEDUA: TAKUT BERBUAT KESALAHAN
Masih ingat PRINSIP DASAR menjual, bukan? Yaitu sebagai seorang Sales Person, anda dengan keinginan TULUS menolong orang lain mendapatkan manfaat dari produk/jasa yang anda tawarkan. Anda bisa membantu mengarahkan, meyakinkan, dan menenangkan mereka. Kalau anda tulus, saya yakin pelanggan dapat merasakan bola energi ketulusan anda, maka tebak apa yang terjadi? Mereka menjadi tidak takut berbuat kesalahan lagi karena mereka YAKIN bahwa anda dan produk/jasa anda adalah salah satu keputusan TERBAIK yang pernah mereka buat.

KETAKUTAN KETIGA: TAKUT DITIPU
Sebagai seorang Sales Person yang EFEKTIF dan KREATIF, anda perlu membangun sikap JUJUR, KREDIBILITAS serta INTEGRITAS! Ini berarti anda melakukan apa yang anda katakan atau janjikan. Seringkali seorang Sales Person, demi memenuhi targetnya, menjanjikan sesuatu di luar wewenang mereka ataupun tidak memberitahukan secara detil semua term dan kondisi yang berlaku. Bahkan yang lebih parah, setelah berhasil menjual produk/jasa lalu lepas tangan. Semua tanggung jawab dilemparkan ke bagian supporting/back office. Bangunlah sikap JUJUR, KOMITMEN, KREDIBILITAS, dan INTEGRITAS anda sebagai seorang Sales Person!

KETAKUTAN KEEMPAT: TAKUT BERHUTANG
Kebanyakan orang cenderung takut berhutang, terutama bagi mereka yang arah motivasinya AWAY (selalu melihat resiko dan mempertimbangkan hingga hal-hal yang detil). "Bagaimana kalau saya tidak mampu bayar cicilan?", "Apa yang terjadi kalau rumah dan segala harta benda saya disita?", "Bagaimana cara saya membayar hutang?", dlsbnya.
Yang perlu anda lakukan adalah menjelaskan kembali tentang PERTUKARAN MANFAAT, bahwa MANFAAT yang akan mereka terima akan LEBIH BANYAK dibanding INVESTASI yang harus mereka keluarkan. Anda harus bisa menjelaskan hal-hal teknis dengan detil sehingga ketika mereka bisa MELIHAT, MENDENGAR, dan MERASAKAN bahwa manfaat yang akan mereka terima lebih besar maka kemungkinan mereka membeli akan semakin besar, bukan?

Hingga saat ini, MENARIK, bukan? Dapat mengenali ketakutan-ketakutan dasar yang melatarbelakangi penolakan untuk membeli produk/jasa anda dan berusaha untuk mengatasinya?!

Tetapi sebelum kita lanjutkan dengan KETAKUTAN KELIMA hingga KESEMBILAN, silahkan anda PRAKTEKKAN terlebih dulu!
Saya terbiasa meminta peserta pelatihan untuk menepuk pundak sambil mengatakan kalimat berikut kepada rekan di sebelahnya: "PREN, TEORI SAJA TIDAK CUKUP! PRAKTEK DONG!"

Demikian pula, sahabat-sahabatku yang terkasih: "LAKUKANLAH, maka anda akan PAHAM!"
Dengan melakukan, anda akan mendapatkan sebuah FEEDBACK yang akan membawa anda ke pemahaman yang lebih tinggi.

Untuk KETAKUTAN KELIMA HINGGA KESEMBILAN, sudah saya sharing-kan di blog saya di www.PuteraLengkong.net/?p=366, silahkan MELUANGKAN waktu anda untuk mengunjunginya.


SELAMAT MENCOBA! Happy Tuesday!


Putera Lengkong, MBA, LMNLP, CHt
www.PuteraLengkong.net

Read More..

Jumat, 14 Mei 2010

Kalau saya memakai tag TRY HARDER...


Beberapa waktu yang lalu, saya bersama istri makan siang di foodcourt sebuah mall. Istri memutuskan untuk membeli makan siangnya di counter sebuah waralaba ternama sementara saya memesan nasi goreng di counter lainnya. Untuk minumnya istri memesan mocca float (campuran milo, kopi, dan whipped cream). Karena sedang hamil istri meminta kalau bisa jangan dicampur kopi tetapi cukup milo dan whipped cream saja. Pegawainya menjawab "TIDAK BISA! Kalau ga suka ga usah mesan!" dan malah dengan sengaja memberikan porsi kopi yang cukup banyak sehingga (menurut saya yang mencicipinya juga) kopinya terasa banget.

Istri saya curhat dan katanya ada sesuatu yang menarik perhatiannya, yaitu ternyata karyawan tersebut mengenakan tag "TRY HARDER".

Hmmm...sesuatu yang menarik perhatian saya dan siang itu kami habiskan dengan mendiskusikan PERILAKU pegawai tersebut. YA, BETUL...PERILAKU dan bukannya IDENTITAS DIRI orang tersebut karena yang namanya PERILAKU seringkali tidak menggambarkan NIAT yang sebenarnya dari orang tersebut. Bisa jadi karena PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang tersedia hanya sedikit (terbatas) sehingga pegawai tersebut berperilaku atau bertindak seperti itu.

Contoh:
Orang mengemis karena mungkin PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang tersedia terbatas sehingga dia mengemis. Bagaimana dengan mereka yang mempunyai PETA MENTAL atau MAP atau PILIHAN yang lebih banyak? Mereka bisa bekerja, bisa berwirausaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, bukan?

Kembali ke tag TRY HARDER tadi...
Semoga tag tersebut hanyalah untuk menunjukkan PERILAKU orang tersebut bahwa dia harus berusaha dan berperilaku dengan lebih EFEKTIF dan KREATIF.

Sebaliknya tag tersebut dapat menjadi IDENTITAS DIRI bahwa dia adalah seorang pecundang atau loser, pemalas, yang pasif, dan lain sebagainya.

Dapat menjadi IDENTITAS DIRI lewat 2 cara: Pertama, lewat persepsi orang yang memberikan label tersebut atau persepsi para pelanggan yang membaca tag tersebut. Kedua, lewat realita yang diadaptasi atau diterima oleh mereka yang dilabeli (dalam hal ini adalah pegawai tersebut).

Pelanggan yang percaya bahwa pegawai dengan tag TRY HARDER adalah judes, kasar, lamban akan melihat dan merasakan pegawai tersebut memang judes, kasar, lamban, dan semua stempel negatif lainnya lewat fokus, distorsi, dan generalisasi di pikirannya. Istri saya bahkan sempat mengatakan: "Pantasan saja dia seperti itu karena dia memakai tag TRY HARDER" :) Persepsi, perkataan, dan perlakuan orang lain bisa jadi semakin menguatkan IDENTITAS DIRI tersebut.

Dan kalau pegawai tersebut percaya bahwa dia memang layak dilabeli TRY HARDER dan dia adalah seorang yang judes, kasar, dan lamban maka dia akan mewujudkan IDENTITAS DIRI ini lewat pikiran, perasaan, dan perilaku atau tindakannya.

Tentunya yang dianjurkan adalah tidak mempermasalahkan apakah label mengenai IDENTITAS DIRI tersebut BENAR atau SALAH tetapi apakah label tersebut menuntun dan membawa kita ke sesuatu yang berMANFAAT dan yang kita INGINkan.

Dalam hal ini mungkin lebih berMANFAAT kalau tag TRY HARDER saya persepsikan sebagai sebuah feedback agar saya memilih perilaku dan tindakan lain seperti lebih ramah, lebih sopan, lebih cekatan, lebih rajin, dan lain sebagainya dibandingkan mempercayai tag tersebut bahwa saya adalah orang yang judes, kasar, lamban, malas, dan lain sebagainya.

Selamat memilih...Selamat berkarya...Happy Friday sahabat-sahabatku :)


Putera Lengkong, MBA, LMNLP, CHt
www.PuteraLengkong.net/?p=347

Read More..

Minggu, 09 Mei 2010

Mau Menjadi PROAKTIF?


Pernahkah rekan-rekan yang terkasih menghitung waktu yang dihabiskan untuk/di pekerjaan? Ada yang menghabiskan 8 jam, 10 jam, hingga 12 jam sehari, dan ditambah lagi dengan waktu yang dihabiskan untuk menuju/pulang ke/dari tempat kerja.

SURPRISE? Ternyata LEBIH dari separuh waktu dalam sehari kita habiskan di/untuk pekerjaan kita. Kalau demikian, mengapa kita tidak berusaha untuk memberikan yang terbaik dari pikiran, perasaan, ucapan, tindakan, perilaku, tenaga, waktu, pengetahuan, keterampilan, kompetensi, pengalaman, semangat, jiwa dan raga untuk/di pekerjaan tersebut?

Seringkali beberapa rekan sharing bahwa mereka cukup bekerja seadanya saja: bulan pertama tidak masuk target, menyalahkan produk yang jelek ataupun harga yang terlalu mahal; bulan kedua tidak masuk target, beralasan situasi kondisi perekonomian yang lesu dan membenarkan diri karena rekan yang lain juga kebanyakan tidak mencapai target; bulan ketiga tidak masuk target, pindah ke perusahaan lain. Demikian seterusnya. Hingga sekarang, mereka masih tetap saja sebagai seorang Sales Person ‘abadi’ (posisinya tetap itu-itu saja selama 10 tahun).

Rekan yang lain yang duduk di back office komplain selama 5 tahun bekerja tetapi tidak naik jabatan dan kenaikan gaji yang relatif kecil. Ternyata rekan inipun mempunyai belief bahwa “ngapain kerja setengah mati toh hasilnya juga untuk perusahaan”. Kalau begitu, koq dia ga buka usaha sendiri ya, hasilnya bisa FULL untuk dia sendiri

Ketika diundang oleh atasan dari rekan saya ini untuk memberikan pelatihan in-house, feedback yang saya terima cukup mengejutkan. Rekan saya ini bahkan hampir diputuskan untuk di-PHK karena semangat kerja dan kompetensinya biasa-biasa saja. Atasannya mengatakan kalau standarnya seperti ini, masih BANYAK orang di luar sana yang MAU dan BISA melakukan LEBIH dibanding teman saya ini.

Singkat cerita, TNA menyimpulkan bahwa para karyawan memerlukan topik “BE PROACTIVE”.

Secara SEDERHANA, untuk menjadi PROAKTIF tidak perlu teori yang rumit, keterampilan yang tinggi, tetapi cukup dengan SECARA KONSISTEN menanyakan ke dalam diri sendiri: “Apa lagi EXTRA yang BISA saya LAKUKAN untuk pekerjaan saya ini, yang membedakan saya dengan karyawan lainnya?”

Kalau semua orang bisa menggunakan MS Office, terus apa yang membedakan mereka dengan Anda? Anda mungkin bisa dipakai kalau Anda lebih cepat, lebih terampil, lebih ringkas, dlsbnya. PERHATIKAN kata kuncinya: “LEBIH…, LEBIH…, LEBIH…”

Kalau semua orang bisa menjual, apa yang membedakan mereka dengan Anda? Anda yang dipilih karena mungkin Anda menjual lebih banyak, lebih ramah, lebih peduli kepada pelanggan, lebih tertib administrasi, lebih kreatif, lebih komunikatif, dll.

Seringkali hanya PERBEDAAN KECIL yang membedakan Anda dari kerumunan yang banyak. Seorang atlit lari pemegang medali EMAS Olimpiade hanya selisih sekian milidetik dengan peraih PERAK, bukan?

Kalau Anda selama ini terbiasa, ketika diminta untuk melakukan pembelian mobil perusahaan, hanya meminta list dari beberapa dealer dan menyerahkan kepada atasan untuk memutuskannya,

MULAI DARI SEKARANG, COBA ANDA LAKUKAN:

1. Mencari tahu TUJUAN pembelian mobil tersebut. Dari sini Anda bisa memilah spesifikasi yang kira-kira cocok untuk kebutuhan tersebut (tentunya disesuaikan dengan budget atau sumber daya yang tersedia).
2. Memilih beberapa dealer dan list harganya, melakukan analisis perbandingan yang meliputi: fasilitas cicilan (rate bunga, tenor), layanan purna jual, fasilitas jaringan 3S (Sales-Service-Spare Parts), lokasi dealer, dlsbnya.
3. Dari analisis tersebut, Anda bisa merekomendasikan pilihan yang TERBAIK menurut persepsi Anda.

MUDAH, bukan?! Dan harus disertai dengan pembelajaran dan pembiasaan

MANFAATnya apa yah untuk saya kalau saya melakukan hal tersebut?

Banyak sekali MANFAATnya, diantaranya:
1. Kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi, bukan? Untuk menunjukkan bahwa Anda berbeda dari kerumunan yang ada.
2. Kesempatan memperoleh latihan membuat keputusan. Apakah Anda mau terus-menerus pada posisi Anda yang sekarang? Semakin tinggi posisi seseorang, orang tersebut semakin dituntut untuk melakukan DECISION MAKING yang EFEKTIF dan KREATIF. Anda bisa menggunakan ini untuk mulai berlatih dari sekarang, bukan?

Selamat menjadi PROAKTIF! SUKSES selalu untuk Anda!


Happy Monday,

Putera Lengkong, MBA, CHt
www.PuteraLengkong.net/?p=326

Read More..

Sabtu, 10 April 2010

Breakfast For Soul: Leadership Edition For Successful Supervisors and Managers


Telah TERBIT CD Audio Breakfast For Soul: Leadership Edition For Successful Supervisors and Managers.

Berisi 9 INSPIRASI dan TIPS PRAKTIS untuk menjadi seorang Supervisor dan Manager yang EFEKTIF, PRODUKTIF, dan BERSINAR:

1. Basic Difference between Leader and Manager
2. The Way of Thinking of A Great and Successful Leader
3. Secrets of Effective Delegation
4. Typical Problems and How to Overcome Them
5. Leader Must Hear then Think!
6. Leading a Winning Team
7. Words to Motivate and Inspire Your Team
8. Challenging Your Employees High
9. Feedback is Important!

Cuplikan dari CD Audio tersebut dapat Anda dengarkan di http://www.videoku.tv/action/music/3622/Kapsul_Leadership/?ref=Putera

Ketika kemudian sambil Anda memBAYANGkan, menDENGARkan, atau meRASAkan bahwa CD Audio ini berMANFAAT untuk Anda, silahkan mengHUBUNGi

021 33 80 11 25

untuk menDAPATkan CD Audio tersebut KHUSUS sampai dengan 30 April 2010 hanya seHARGA Rp 25.000,- dari harga normalnya Rp 40.000,- (GRATIS biaya kirim untuk area JABODETABEK).

YA BENAR, hanya Rp 25.000,-, (KURANG DARI nilai tiket parkir atau tol yang harus Anda bayarkan setiap hari) dan Anda menDAPATkan MANFAAT yang LUAR BIASA dengan menJADI seorang PEMIMPIN yang EFEKTIF dan PRODUKTIF bagi rekan kerja, bawahan, keluarga, teman, dan orang-orang di sekitar Anda.

CARAnya:

1. Silahkan menTRANSFER ke rekening
- BCA KCP Grogol Muwardi an Putera Lengkong no rek 268 1233 816 atau
- Bank Mandiri KCP Pluit Kencana an Putera Lengkong no rek 115-00-0513628-0
senilai Rp 25.000,- (KHUSUS hanya sampai dengan 30 April 2010). Untuk area JABODETABEK, ongkos pengiriman FREE. Untuk luar JABODETABEK, dikenakan ongkos pengiriman Rp 5.000,-

2. SMS ke 021 33 80 11 25 untuk konfirmasi NAMA dan ALAMAT LENGKAP (termasuk kode pos, untuk keperluan pengiriman).

3. CD Audio akan dikirim dengan menggunakan POS TERCATAT.

Selamat meNIKMATi dan sampai berJUMPA di PUNCAK KESUKSESAN Anda masing-masing.


Putera Lengkong, MBA, CHt
http://www.PuteraLengkong.net

Read More..

Rabu, 07 April 2010

Kompetitor: LAWAN atau KAWAN?


Akhir pekan yang lalu, saya kembali melakukan aktivitas berenang. Biasanya berenang bersama-sama dengan istri tetapi karena istri lagi hamil 3 bulanan maka saya harus berenang sendirian. Istri menemani saja di tepi kolam dan tidak ikut nyebur.

Beberapa kali saya rasakan semangat, motivasi, dan kesenangan berenang sendiri menjadi berkurang dibanding ketika berenang bersama istri.

Biasanya bersama dengan istri sanggup 20 kali bolak balik tetapi ketika sendirian, berenang bolak balik 10 kali saja sudah mulai merasa bosan.

WHAT's WRONG?

Mencari-cari referensi, ternyata di jurnal tahun 1898 (ya, tahun 1898 bukan 1998), psikolog Norman Triplett menuliskan bahwa seorang pengendara sepeda berkendara lebih CEPAT ketika mereka dalam kelompok (bersama-sama dengan teman) dibanding berkendara sendirian.

WOWWW...ini kemudian menjawab mengapa ketika berenang bersama dengan istri, saya memang lebih berSEMANGAT, lebih terTANTANG, dan lebih terMOTIVASI ketimbang ketika berenang sendirian. Bersama dengan istri, walaupun tidak sedang berlomba, tetapi kehadiran istri ternyata meMACU semangat dan motivasi saya.

Ketika ini ditempatkan dalam konteks yang lebih luas, dalam konteks organisasi, ternyata kehadiran rekan kerja dapat digunakan untuk meMACU prestasi dan kinerja kita. Ketika kita memilih untuk menempatkan rekan kerja sebagai KAWAN maka marilah kita fokus dan menempatkan seluruh sumber daya untuk bersama-sama mencapai tujuan organisasi.

Sebaliknya, ada yang suka memilih untuk menempatkan rekan kerja sebagai LAWAN. Ketika pikiran kita secara literal memilih kata LAWAN, berarti dia adalah lawan kita, yang perlu kita serang, hancurkan, kambinghitamkan, dan lain sebagainya.

Demikian juga dengan kompetitor, bisa kita jadikan sebagai LAWAN yang harus kita hancurkan atau KAWAN yang bisa menjadi peMACU atau meMOTIVASI kita untuk berbuat lebih baik, lebih cepat, lebih optimal, lebih produktif, lebih efektif, lebih efisien, lebih ramah, dan lain sebagainya.

Mana yang lebih terlihat, terdengar, atau terasa PAS untuk Anda?

Ketika Anda memBACA, meLAFALkan, dan kemudian meRASAkan bahwa Breakfast For Soul ini berMANFAAT untuk Anda dan rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak, silahkan UNDANG mereka untuk ikut berGABUNG dalam grup ini.

CARAnya:
1. Klik http://www.facebook.com/group.php?gid=322454646659
2. Klik "Undang Orang untuk Bergabung" di samping kiri
3. Pilih dan centang semua teman Anda
4. Klik "Kirim Undangan"
5. Klik "Bagikan+" agar Grup ini muncul di Dinding Anda

Dengan mengAJAK rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak untuk berGABUNG, Anda telah memBANTU mereka untuk memPUNYAi KUALITAS HIDUP yang lebih BAIK kelak di kemudian hari.

www.PuteraLengkong.net

Read More..

Minggu, 28 Maret 2010

"Saya tidak punya waktu" vs "Saya akan meluangkan waktu"


Salam Pagi yang Luar Biasa Rekan-Rekan Pembaca,

Berhati-hatilah dengan pernyataan “Saya tidak punya waktu”. Ada perbedaan yang sangat mendasar antara “Saya tidak punya waktu” dengan “Saya akan meluangkan waktu”. Seorang pemimpin harus mampu meluangkan waktu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kesuksesannya.

Seorang pemimpin yang efisien mengerahkan dan membuat sejumlah besar anggota timnya untuk sibuk. Karena ketika seorang pemimpin sibuk dan tenggelam dalam rutinitas pekerjaan clerical, dia tidak akan lagi mempunyai helicopter view yang jernih untuk mengarahkan, memotivasi, dan mengubah rekan-rekan timnya.

Provocative Question: Apakah anda selalu tidak mempunyai waktu untuk hal-hal yang mendukung kesuksesan anda sebagai seorang pemimpin? Ataukah anda selalu mau meluangkan waktu bagi hal-hal yang mendukung pencapaian kesuksesan anda? Bagaimana anda membuat diri anda agar tidak sampai tenggelam dalam hal-hal yang rutinitas atau clerical?

Terus bersemangat dan tetap sehat!
Saya, Putera Lengkong, your partner in personal and organization growth.

Silahkan menghubungi Fitri dan Mei di 021 5292 1223 untuk menghadiri workshop 6 jam saya tentang “How to be an Effective and Efficient Supervisor” dan “Bring Up Your Leadership Potential in the Simple and Practical Way” di bulan April 2010.

Ketika Anda memBACA, meLAFALkan, dan kemudian meRASAkan bahwa Breakfast For Soul ini berMANFAAT untuk Anda dan rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak, silahkan UNDANG mereka untuk ikut berGABUNG dalam grup ini.

CARAnya:
1. Klik http://www.facebook.com/group.php?gid=322454646659
2. Klik "Undang Orang untuk Bergabung" di samping kiri
3. Pilih dan centang semua teman Anda
4. Klik "Kirim Undangan"
5. Klik "Bagikan+" agar Grup ini muncul di Dinding Anda

Dengan mengAJAK rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak untuk berGABUNG, Anda telah memBANTU mereka untuk memPUNYAi KUALITAS HIDUP yang lebih BAIK kelak di kemudian hari.

Read More..

Senin, 22 Maret 2010

Perlukah yang namanya INISIATIF?


Salam Pagi yang Luar Biasa Rekan-Rekan Pembaca,


Inisiatif adalah kualitas kepemimpinan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tanpa harus disuruh atau diberitahu. Faktanya adalah kepemimpinan belum pernah ditemukan dalam diri orang-orang yang tidak memiliki inisiatif. Anda yang harus mendatangi kepemimpinan. Kepemimpinan tidak pernah begitu saja mendatangi anda. Anda harus bekerja dan berusaha terlebih dahulu untuk mengembangkan diri sendiri sebelum dapat memimpin, mengarahkan, memotivasi, dan mengubah orang lain.


Provocative Question: Apakah anda selalu “menciptakan” inisiatif untuk mengembangkan diri sendiri dan orang lain? Ataukah anda lebih suka menjadi follower yang mengikuti orang lain? Apakah anda senantiasa membangkitkan inisiatif dalam diri tim anda, dalam diri orang-orang terbaik anda?

Terus bersemangat dan tetap sehat!

Saya, Putera Lengkong, your partner in personal and organization growth.
www.PuteraLengkong.net

Silahkan menghubungi Fitri dan Mei di 021 5292 1223 untuk menghadiri workshop 6 jam saya tentang “How to be an Effective and Efficient Supervisor” pada tanggal 26 Maret 2010 dan “Bring Up Your Leadership Potential in the Simple and Practical Way” di bulan April 2010.


Ketika Anda memBACA, meLAFALkan, dan kemudian meRASAkan bahwa Breakfast For Soul ini berMANFAAT untuk Anda dan rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak, silahkan UNDANG mereka untuk ikut berGABUNG dalam grup ini.

CARAnya:
1. Klik http://www.facebook.com/group.php?gid=322454646659

2. Klik "Undang Orang untuk Bergabung" di samping kiri

3. Pilih dan centang semua teman Anda

4. Klik "Kirim Undangan"

5. Klik "Bagikan+" agar Grup ini muncul di Dinding Anda

Dengan mengAJAK rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak untuk berGABUNG, Anda telah memBANTU mereka untuk memPUNYAi KUALITAS HIDUP yang lebih BAIK kelak di kemudian hari.

Read More..

Kamis, 04 Maret 2010

Oleh-oleh dari JGSPS: The Most Powerful Rules in Management & Proven Techniques To Build Successful Teams


Hari Rabu tgl 24 Februari 2010 yang lalu, James Gwee mengadakan Seminar Power Series dengan topik "The Most Powerful Rules in Management & Proven Techniques To Build Successful Teams".

Peserta mencapai sekitar 450-500 orang dan sambutan serta ANTUSIAS peserta LUAR BIASA mengikuti seminar hingga akhir.

Salah satu poin yang dibahas adalah mengenai IDENTITAS tim: mengapa perlu IDENTITAS?

Saya memFORMULASIkan dengan MAP (persepsi) saya sendiri sebagai berikut:

Apa yang membedakan tim satu dengan tim lainnya? Apa yang mengikat para anggota tim untuk bersama-sama berjuang mencapai tujuan tim?

Ya! Yang membedakan sebuah tim dengan tim lainnya serta yang mengikat para anggota tim adalah identitas. Identitas bisa berupa logo, yel-yel, slogan, lagu, visi dan misi, dan lain sebagainya.

Yang mengikat dan menyatukan kita sebagai sebuah bangsa adalah bendera Merah Putih dan lambang Burung Garuda. Apa yang terjadi ketika ada yang menginjak dan membakar bendera kita? Bagaimana reaksi kita? Tentu saja MARAH! Padahal itu hanya sebuah kain. Ya, karena itulah identitas kita sebagai sebuah bangsa! Harga diri kita!

Demikian pula ketika tim Thomas dan Uber bertanding di luar negeri, apa yang menyatukan orang-orang Indonesia yang berada di luar negeri? Ya, bendera Merah Putih yang dikibarkan di stadiun atau lapangan!

Implikasi untuk tim kita, apa yang mengikat sesama anggota tim sehingga sama-sama mau berjuang untuk mencapai tujuan bersama? Ada yang mempunyai slogan: Luar Biasa!Fantastik!Yes!Yes!Yes!, ada yang mempunyai visi: Strive for Excellence, ada yang mempunyai lagu ’kebangsaan’ tim, dan lain sebagainya.

Karena ketika sebuah tim tidak mempunyai sesuatu yang bisa mengikat mereka secara emosional maka para anggota tim tidak akan merasa tim tersebut sebagai rumah mereka, tempat mereka berlabuh, tempat mereka menambatkan hidup, dan berjuang setiap hari.

Saya membiasakan para Sales saya ketika membuka dan menutup briefing pagi melakukan yel-yel ’kebangsaan’ perusahaan kami. Ini membantu untuk mengingatkan akan suatu identitas yang mengikat kami sebagai sebuah tim dan meningkatkan semangat juang.

Sebagai seorang penganut Kristiani, saya bersama istri mempunyai tanda salib sebagai suatu identitas yang mengikat kami sebagai umat Katolik. Rekan-rekan muslim mungkin melaksanakan sholat Jumat dan merayakan Idul Fitri sebagai identitas yang mengikat dengan rekan-rekan lain yang beragama Islam.

Ciptakan identitas anda yang unik! Yang membedakan anda dari kompetitor anda! Yang mengikat dan membangkitkan emosi sebagai sebuah tim!

Bagi anda yang belum mempunyai identitas untuk tim anda, silahkan buat sekarang juga untuk mengikat dan memotivasi setiap dari anggota tim anda.

Bagi rekan-rekan yang ingin memperDALAM materi ini, Budget Training (diakreditasi oleh James Gwee) mengHADIRkan Seminar 3 jam "Create a SUPER Team for Better Result" untuk memBAHAS poin-poin yang berKAITan dengan:
• 4 Profil Tim Pemenang
• 4 Karakter Dasar Manusia: Kekuatan dan Kelemahan, Komposisi sebuah tim yang IDEAL
• 4 Tahapan Membangun Sebuah Tim Pemenang: Evaluasioner
• Tips Praktis Memimpin dan Meng-coach Sebuah Tim Pemenang

Untuk INFORMASI lebih lanjut, silahkan mengHUBUNGI Fitri dan Mei di 021 5292 1223.

Read More..

Sebagai PEMIMPIN, apa yang BISA Anda JUAL?


Salam Pagi yang Luar Biasa Rekan-Rekan Pembaca,

Pemimpin harus mempunyai tujuan, mempunyai visi dan misi yang bisa di”jual” sehingga orang lain mau mengikuti, mau mengubah tindakannya dari tidak mau menjadi mau, dari tidak bisa menjadi bisa. Orang buta tidak bisa menuntun jalan orang buta lainnya. Tapi kenyataannya seringkali seorang pemimpin tidak bisa menjual “ide”nya, tidak bisa mengkomunikasikan tujuannya dengan baik kepada orang-orang yang mereka pimpin. Akibatnya, mereka berjalan sesuai pemahaman dan kesukaan masing-masing. Padahal peranan sebagai seorang pemimpin menuntut untuk dapat mengarahkan orang-orang yang dipimpin, mengubah sikap dan perilaku mereka, dari tidak mau menjadi mau, dari tidak mampu menjadi mampu.

Provocative Question: Apa yang akan anda lakukan untuk mengarahkan dan mengubah orang-orang yang anda pimpin sehingga mau mengikuti tujuan atau ide yang anda ”jual”? Bagaimana cara anda mengkomunikasikan visi dan misi anda kepada mereka sehingga mereka mau ”membeli”nya? Seberapa banyak yang akan anda sampaikan tanpa mengubah fakta dan informasi yang ada? Apakah anda siap menghadapi reaksi mereka yang tidak mau ”membeli” ide anda? Apa yang akan anda lakukan?

Terus bersemangat dan tetap sehat!
Saya, Putera Lengkong, your partner in personal and organization growth.

Silahkan menghubungi Fitri dan Mei di 021 5292 1223 untuk menghadiri workshop 6 jam saya tentang “How to be an Effective and Efficient Supervisor” pada tanggal 26 Maret 2010 dan “Bring Up Your Leadership Potential in the Simple and Practical Way” di bulan April 2010.

Ketika Anda memBACA, meLAFALkan, dan kemudian meRASAkan bahwa Breakfast For Soul ini berMANFAAT untuk Anda dan rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak, silahkan UNDANG mereka untuk ikut berGABUNG dalam grup ini.

CARAnya:
1. Klik http://www.facebook.com/group.php?gid=322454646659
2. Klik “Undang Orang untuk Bergabung” di samping kiri
3. Pilih dan centang semua teman Anda
4. Klik “Kirim Undangan”
5. Klik “Bagikan+” agar Grup ini muncul di Dinding Anda

Dengan mengAJAK rekan, atasan, bawahan, pasangan, orang tua, anak untuk berGABUNG, Anda telah memBANTU mereka untuk memPUNYAi KUALITAS HIDUP yang lebih BAIK kelak di kemudian hari.

Anda juga bisa menDAPATkan artikel-artikel yang berMANFAAT dan mengINSPIRASI di professional blog saya di http://puteralengkong.net/?p=152

Read More..

Sabtu, 30 Januari 2010

Video Profile of Putera Lengkong, ST, MBA, CHt

Read More..

Quality Training To Match Your Budget


BELAJAR kePEMIMPINan dengan cara yang MUDAH dan PRAKTIS?

Mungkin ini yang Anda PERLUkan?

Read More..